Tak hanya itu. Jarak lokasi tambang nikel Indonesia masih terhitung dekat ke pelabuhan, artinya ongkos produksinya jauh lebih ekonomis.
Ia menyebutkan bahan utama pendukung produksi baterai mobil listrik adalah nikel, mangan, kobalt dan lithium. "Dari empat itu, kita cuma tidak punya lithium. Jadi 85 persen bahan baku baterai mobil itu ada di negara kita. Makanya orang semua sedang obok-obok kita untuk kita ekspor barang ini. Kita nggak mau, " tuturnya.
Jika mengacu pada rencana strategis nasional, Indonesia sudah harus beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040. Pemerintah mulai menggenjot usaha tersebut sejak 2019 silam ketika pemerintah akhirnya berhasil menggaet Hyundai asal Korea Selatan, untuk masuk ke Indonesia.
Pemerintah juga membidik produsen baterai listrik dan industri kendaraan listrik dunia untuk menanamkan modal di Indonesia. Komitmen investasi juga sudah datang dari CATL asal Cina dan Foxconn asal Taiwan.
Foxconn, kata Bahlil, akan membangun mobil listrik juga 2022. "Sekarang ada CATL akan bangun pabrik baterai, tapi dia juga menggandeng pabrik mobil dari Cina."
ANTARA
Baca: Soal Viral Benda Mirip Tank Mengapung di Laut Natuna, Begini Penjelasan TNI AL
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.