Di sisi lain, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Desember 2021 memutuskan untuk tetap mempertanhakan suku bunga acuan atau BI 7 Days Repo Rate sebesar 3,5 persen. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan di 2,75 persen, serta suku bunga lending facility tetap di 4,25 persen.
"Keputusan ini sejalan dengan masih perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry warjiyo dalam konferensi pers, Kamis, 16 Desember 2021.
Kenaikan, maupun ancang-ancang kenaikan, suku bunga acuan di beberapa bank sentral global ini sudah diperkirakan oleh pemerintah. Sejak 14 Desember, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyampaikan kewaspadaan merespons kebijakan negara maju akibat inflasi yang melonjak di tengah pemulihan ekonomi saat ini.
Kala itu, Sri Mulyani menyoroti kenaikan inflasi terjadi di Eropa yang biasanya mendekati 0 persen atau deflasi. Ia lalu mencontohkan Jerman yang sudah mengalami lonjakan inflasi sampai 4 persen. "Ini merupakan tekanan yang luar biasa," kata dia.
Tapi sebenarnya angkanya sudah lebih tinggi dari itu. Media lokal di Jerman, DW, melaporkan data awal dari biro statistik menunjukkan inflasi dari IHK November akan tembus mencapai 5,2 persen, salah satunya didorong oleh kenaikan harga energi.
"Kami bisa langsung proyeksikan bahwa tekanan kepada otoritas moneter untuk melakukan pengetatan semakin besar, secara politik maupun faktual," kata Sri Mulyani dalam acara Tempo Economic Briefing 2022 di akun YouTube Tempodotco pada Selasa, 14 Desember 2021
Baca: Asetnya Disita Karena Utang BLBI, Tommy Soeharto Bangun Lapangan Golf Baru Rp 200 M
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
.