TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), akan menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate, sebanyak satu kali pada tahun depan.
"Paling cepat triwulan III atau triwulan IV," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis, 16 Desember 2021.
Di sisi lain, kata Perry, pasar membaca suku bunga acuan The Fed akan naik dua kali pada tahun depan. Kenaikan itu diperkirakan pada Juni 2022.
Namun, ia mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan itu diperkirakan baru akan dilakukan kalau pengurangan likuiditas atau tapering The Fed telah berakhir. "Di sini ketidakpastiannya perlu kita lihat."
Menurut Perry, seluruh bank sentral di dunia akan merespons kebijakan moneter dengan dasar perkembangan indikator-indikator ekonomi makro. Adapun di Amerika Serikat, indikator utama yang menjadi pertimbangan adalah inflasi dan tingkat pengangguran.