TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengharapkan proyek penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa lebih baik dari kondisi awalnya agar tangguh dalam menghadapi bencana alam seperti erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
"Proyek Pembangunan jembatan merupakan proyek yang bukan main-main, sehingga saya kira dengan penggantian jembatan CH tersebut pasti diharapkan jauh lebih baik daripada kondisi awalnya," ujar Menteri Basuki dalam acara penandatanganan Proyek KPBU Penggantian dan/atau duplikasi Jembatan CH secara daring di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.
Menteri PUPR menambahkan bahwa Jembatan-Jembatan CH yang akan diganti ini sudah berusia 40 tahun, sehingga kondisi sungai dan geografinya sudah berubah. Dengan demikian penggantian dan/atau duplikasi jembatan-jembatan tersebut membutuhkan mungkin membutuhkan modifikasi-modifikasi.
Seperti yang terjadi pada jembatan Jembatan Besuk Koboan di Jawa Timur dengan panjang 129 meter yang hanyut karena banjir lahar dingin bencana erupsi Gunung Semeru.
"Saya kira dengan banyaknya terjadi bencana alam dan banjir bandang, ini harus kita cek betul kondisi lingkungan dari jembatan yang akan diganti," kata Menteri Basuki.
Menteri PUPR ingin jembatan-jembatan CH di Pulau Jawa yang akan diganti dan/atau duplikasi melalui proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha tersebut tangguh dalam menghadapi kondisi bencana alam, seperti banjir bandang atau bencana banjir lainnya.