TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto memastikan tidak ada sebaran abu vulkanik di Bandara Malang dan sekitarnya pada Ahad pagi, 5 Desember 2021. Pasca-erupsi Gunung Semeru, seluruh penerbangan di Malang berjalan normal.
“Namun kami terus melakukan monitoring intensif serta menyiapkan langkah-langkah pengaturan operasional dan contingency sesuai ketentuan,” ujar Novie saat dihubungi, Ahad.
Guguran material pijar Gunung Semeru sebelumnya terjadi pada Sabtu sore, 4 Desember, sekitar pukul 15.00 WIB. Erupsi ini telah menimbulkan awan panas di sepanjang alur aliran lahar gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut.
Sebagian desa di sekitar gunung gelap gulita akibat erupsi dan puluhan warga mengungsi. Novie berujar, Kementerian Perhubungan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, AirNav, dan penyelenggara bandara telah memantau dampak erupsi terhadap aktivitas penerbangan.
Berdasarkan Astam AirNav yang bersumber dari Volcanic Ash Advisory Center Darwin terkini, sebaran abu vulkanik mengarah ke selatan dan barat daya. Adapun Bandara Malang berjarak 3 nautical mile dari area abu vulkanik.
“Hasil pengecekan di lapangan pagi ini, tidak terdapat abu vulkanik di lokasi,” kata Novie.
AirNav sebelumnya menerbitkan Astam dengan nomor VAWR 2168 pada pukul 16.25 WIB yang berisi data pergerakan abu vulkanik akibat erupsi Semeru. AirNav kembali menerbitkan Astam 2170 pada pukul 16.40 WIB dan Astam 2169 pada pukul 16.48 WIB. Menurut laporannya, AirNav menyatakan abu vulkanik bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 50 knot.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, mengatakan laporan pilot pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar menunjukkan bahwa debu vulkanik tidak terlihat. Sebab, kondisinya tertutup awan yang tebal. Kondisi yang sama juga dilaporkan dari pengamatan di Tower Bandara Abdulrachman Saleh, Malang.
Sampai pukul 17.30 WIB, Rosedi memastikan tidak ada dampak signifkan dari aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap bandara maupun operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia. Dampak tidak dirasakan di cabang Surabaya, cabang Denpasar, cabang Semarang, cabang Yogyakarta maupun cabang Solo.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Erick Thohir: Semoga Semuanya Selamat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.