Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada September lalu mengendus adanya keinginan Cina untuk menguasai sumber daya alam di wilayah Laut Natuna Utara. Dugaan ini muncul setelah terdeteksinya kapal riset Cina, Hai Yang Di Zhi 10, di Laut Natuna Utara, yang tertangkap oleh citra satelit dan data sistem identifikasi otomatis (AIS).
“Berbagai sumber menyebut Cina akan mulai mengeksploitasi cadangan migas di Laut Cina Selatan. Kalau ini benar, berarti 1-2 tahun lagi akan terjadi eksploitasi,” ujar peneliti IOJI, Imam Prakoso, 24 September 2021.
Lantas, berapa cadangan migas di Laut Natuna Utara?
Data SKK Migas per September menunjukkan daya produksi minyak di Laut Natuna Utara sebanyak 17.449 barel per hari. Sedangkan produksi gasnya ialah 394 juta standar kaki kubik per hari.
Adapun cadangan gas bumi di Laut Natuna Utara bisa mencapai puluhan trillion cubic feet (TFC). Potensi terbesar berasal dari Blok East Natuna yang jumlahnya 46 TFC. Hingga 2020, volume cadangan bumi itu lebih besar ketimbang di Blok Masela dan Maluku yang hanya 16 TFC.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS | REUTERS
Baca: Cegah Omicron, Begini Pengetatan Perjalanan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.