TEMPO.CO, Jakarta -PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan holding BUMN Farmasi mencetak kenaikan pendapatan hingga semester I/2021 sebesar 164 persen menjadi Rp 15,26 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan adanya penugasan dari pemerintah untuk penanganan Covid-19 seperti penyediaan vaksin Covid-19, obat-obatan, multivitamin, serta alat kesehatan, turut berpengaruh ke kinerja keuangan Holding BUMN Farmasi semester I/2021.
"Adapun rencana strategi bisnis ke depan diantaranya, penataan portofolio bisnis produk-produk lifescience, farma dan alat kesehatan di dalam holding Farmasi," urainya kepada Bisnis, Jumat, 3 Desember 2021.
Holding BUMN Farmasi (Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma) pada semester I/2021 mengalami peningkatan pendapatan 164 persen, dari Rp 5,78 triliun pada 2020, menjadi Rp 15,26 triliun.
Secara detail, pendapatan Bio Farma didapat dari realisasi pendapatan penugasan yang mencapai Rp 8,12 triliun, yang terdiri atas Rp 7,97 triliun program vaksin Covid-19 dan Rp 144,3 miliar, didapat dari program Vaksinasi Gotong Royong.
Untuk anggota holding BUMN Farmasi, Kimia Farma membukukan pendapatan pada semester I/2021 sebesar Rp 5,56 triliun yang diperoleh dari penjualan produk pihak ketiga sebesar Rp 4,1 triliun termasuk di dalamnya dari vaksin gotong royong sebesar Rp 402,9 miliar.
Sedangkan untuk Indofarma, pendapatan semester I/2021 mencapai Rp 849,33 miliar, berasal dari penjualan obat Obat Generik Berlogo (OGB) dan ethical sebesar Rp492,79 miliar, sisanya dari penjualan alkes, multivitamin, dan lain-lain.
Baca Juga: Ahli: Cakupan Vaksinasi Tinggi Bisa Tahan Mutasi Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.