TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Singapura, Grab Holding Inc., resmi melantai di bursa Nasdaq, Amerika Serikat pada Kamis waktu setempat, 2 Desember 2021. Dalam sambutannya, Chief Executive Officer Grab Anthony Tan bercerita soal mitra pedagang es krim di Indonesia yang bertahan menyelamatkan bisnisnya.
Anthony Tan mengatakan, pihaknya tidak akan berada di posisi saat ini tanpa bantuan mitra driver dan pedagang di Grab. "Kami di sini saat ini, terima kasih untuk dukungan dari dari jutaan mitra pengemudi dan pedagang yang bekerja keras setiap harinya," kata Anthony dalam sambutannya, Kamis.
Grab melantai di bursa Nasdaq AS, setelah investor menyepakati merger perusahaan ride-hailing ini dengan perusahaan cek kosong atau special purpose acquisition company (SPAC), Altimeter Growth Corp.
Anthony bercerita bagaimana mitra merchant Grab di Indonesia yang biasa memasok es krim ke hotel-hotel saat Covid-19. Mitra Grab tersebut segera mengalihkan bisnisnya ke model business-to-consumer (B2C) dengan bergabung bersama GrabFood untuk menyelamatkan bisnisnya.
Dalam dua bulan, bisnis mitra Grab ini pulih dan memungkinkannya mempertahankan seluruh 25 stafnya. Menurutnya, keberhasilan pedagang es krim ini bukan hanya tentang dirinya saja, tetapi juga keberhasilannya berkontribusi ke peternak sapi lokal yang memasok susu untuk es krimnya.
"Inilah yang menjadi misi Grab untuk mendorong Asia Tenggara maju, dengan menciptakan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang," ucap dia.