Tiko memastikan bahwa Bandara Kualanamu tetap akan dimiliki oleh Angkasa Pura II meski bekerja sama dengan perusahaan asing. Ia memastikan kerja sama itu telah melalui proses tender yang sesuai dengan ketentuan serta melibatkan BKP.“Setelah 25 tahun nanti akan kembali menjadi milik Angkasa Pura II,” kata Tiko.
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir berujar pengusaha swasta sebenarnya memiliki peluang mengelola bandara melalui kerja sama dengan perusahaan pelat merah. Ia mencontohkan kerja sama pengelolaan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
“Private sector boleh punya airport, seperti Labuan Bajo itu punya pengusaha nasional yang join dengan Changi. Pengusaha nasionalnya Cardig. Pemikiran kami mereka membawa trafik ke dalam negeri. Tidak mungkin kita menarik partner dari luar, tapi tidak menambah trafik,” ujar Erick.
Erick menuturkan kerja sama pengelolaan bandara dengan perusahaan asing akan mendorong peningkatan pergerakan dari sisi penumpang. Dengan kerja sama ini, bandara berpeluang menjadi hub dan akan disinggahi pesawat yang mengangkut penumpang asing.
Menurut Erick, ada beberapa bandara di Indonesia yang memiliki potensi menjadi hub. Bandara-bandara itu di antaranya Bandara Kualanamu, Bandara Sam Ratulangi, hingga Bandara Ngurah Rai yang akan bersaing dengan hub di negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
“Kita akan petakan, kita sudah bicara dengan Menteri Perhubungan untuk me-review open sky policy,” ujar Erick.
Baca Juga: Batik Air Mendarat Darurat di Kualanamu, Lion Klaim Pesawat Layak Terbang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.