TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut selama 2021, pemerintah belum melakukan impor beras. Menurut dia, stok beras nasional hingga akhir tahun masih aman.
"Kenyataannya stok kita masih pada posisi yang sangat baik," ujar Jokowi dalam keterangannya, Selasa, 30 November 2021.
Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, sepanjang semester I 2021, Indonesia mengimpor beras sejumlah 16.505 ton. Impor ini setara dengan US$ 11,23 juta.
Namun jenis beras yang diimpor adalah beras untuk kategori khusus alias bukan beras medium maupun premium konsumsi seperti yang digunakan untuk cadangan stok pangan nasional. Impor beras khusus ini terdiri atas beras ketan, beras kukus, dan beras Hom Mali.
Menurut keterangan Perusahaan Umum Bulog, impor beras konsumsi terakhir terjadi pada 2018. Artinya, sepanjang tiga tahun Indonesia tidak mengimpor beras untuk cadangan nasional.
Menurut data BPS, impor beras mulai 2019 memang menurun tajam ketimbang tahun sebelumnya. Pada tahun itu, jumlah volume impor beras adalah 444,5 ribu ton.
Sedangkan volume impor beras pada 2018 ialah sebesar 2,2 juta ton. Selanjutnya pada 2020, volume impor beras kembali menurun, yaitu tercatat 356,2 ribu ton.
Impor beras diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 201 Tahun 2018. Menurut beleid ini, beras untuk keperluan umum hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan Umum Bulog sebagai pelaksana penugasan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Baca: Erick Thohir Sebut Hanya 10 Persen BUMN Tumbuh Positif Saat Pandemi, Apa Saja?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.