"HIMKI mendukung para pengusaha kecil dibidang mebel dan kerajinan dalam program pelatihan-pelatihan dan membantu pemasaran produk mebel dan kerajinan dengan mengajak dan mengikutsertakan produk mebel dan kerajinan mereka ikut pameran baik dalam maupun luar negeri," ujar Heru.
HIMKI, lanjut Heru, juga membantu memfasilisai penguatan modal atau pinjaman dengan perbankan nasional. Di bidang produksi, HIMKI membantu dan melatih perkembangan desain- desain mebel yang sedang tren dan disukai pembeli.
Menurut Heru, mencermati perkembangan yang terjadi di Vietnam, yakni pemain utama industri mebel dan kerajinan, besarnya industri ini bukan lagi diukur dari negara dengan potensi alam dan hutannya yang besar.
Namun, bagaimana satu negara menguasai bahan baku, teknologi dibidang industri mebel, pengetahuan desain mebel, kemampuan menguasai pasar dunia, berdaya saing kuat, serta menggelar banyak pameran internasional.
Supaya industri ini maju dan berkembang sebagaimana mestinya, pemerintah sebisa mungkin berpihak pada pengusaha untuk kemudahan-kemudahan mendapatkan bahan baku, kredit dengan suku bunga rendah, bantuan pemasaran melalui pameran, segala peraturan pemerintah yang dapat memudahkan pengusaha mempromosikan produknya," ujar Heru.
Heru menambahkan, HIMKI sebagai asosiasi dari para pengusaha dan pengrajin mebel di Indonesia tentunya sedapat mungkin dapat mengupayakan anggotanya untuk diberi kesempatan yang seluas-luasnya mendapatkan proyek mebel pemerintah, swasta maupun kesempatan pasar untuk ekspor.
"HIMKI juga dapat mengupayakan atau menjembatani pinjaman untuk perkuatan modal dengan suku bunga kecil," pungkas Heru.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.