“Terima kasih kepada Gudang Garam, kami lihat investasinya tidak kecil, Rp 8 triliun sampai 9 triliun,” kata Luhut.
Untuk itu Luhut mengajak semua pihak mendukung jalannya pembangunan bandara dan Tol ini demi meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Selatan Jawa Timur. Termasuk penyelesaian pembebasan lahan yang sampai saat ini masih tersisa 1,7 hektar.
Sebagai proyek strategis nasional, pembangunan bandara internasional Dhoho tidak boleh ada yang menghambat. Pemerintah telah memberi kelonggaran kepada para pemilik lahan yang dibebaskan dengan nilai ganti untung yang besar. “Kita semua harus dukung. Polri dan TNI bantu pengamanan, termasuk pemda,” kata Luhut.
Penegasan yang sama disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil. Kementeriannya berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
“Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih pro aktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya,” kata Sofyan.
Bandara yang memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter ini berdiri di atas lahan seluas 371 hektar. Dengan luas terminal 18 ribu meter persegi, bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun. Sebagai bandara internasional, Bandara Dhoho juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh.
HARI TRI WASONO
Baca juga: Luhut Ingin Proyek Bandara Kediri Rampung pada Pertengahan Tahun 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.