Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minyak Goreng Curah Bakal Dilarang, Begini Tanggapan Pedagang Gorengan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Zulfikar, 26 tahun, pedagang gorengan di Pasar Selasa, Panam, Pekanbaru, saat melayani pembeli pada Selasa, 30 November 2021./Hendrik Khoirul Muhid
Zulfikar, 26 tahun, pedagang gorengan di Pasar Selasa, Panam, Pekanbaru, saat melayani pembeli pada Selasa, 30 November 2021./Hendrik Khoirul Muhid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang gorengan di Pasar Selasa, Panam, Pekanbaru, mengaku tidak setuju dengan kebijakan pemerintah melarang peredaran minyak goreng curah. Menurut mereka, aturan tersebut bakal merugikan pedagang kecil seperti mereka.

Pedagang gorengan di Pasar Selasa, Zulfikar, 26 tahun, mengatakan memilih minyak goreng curah lantaran lebih murah dan dapat menekan biaya produksi. “Dari awal usaha ya sudah pakai minyak plastikan (minyak goreng curah), lebih murah. Kalau yang pakai kemasan kayak jeriken mahal,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 30 November 2021.

Selama ini, kata Zulfikar, tidak ada masyarakat yang protes soal minyak apa yang ia gunakan untuk menggoreng. Menurut dia, masyarakat sudah tahu bahwa gorengan memang tidak sehat, sehingga mereka tidak peduli minyak goreng apa yang penjual gunakan.

Zulfikar mengaku bingung terkait aturan larangan beredarnya minyak goreng curah dengan alasan agar harga minyak goreng lebih murah. Jika aturan tersebut berlaku, kata dia, nantinya pedagang seperti dirinya terpaksa membeli minyak goreng kemasan yang harganya tentu lebih mahal. “Terus murahnya di mana?” katanya.

Pedagang gorengan lain, Andre Nugroho, 48 tahun, menilai kebijakan tersebut akan berdampak pada modal produksi usaha yang dijalaninya. Penjual lumpia isi ini mengaku membutuhkan minyak goreng yang banyak untuk menggoreng lumpia. Untuk menekan biaya, ia memilih minyak goreng curah.

“Kalau saya tak setuju kebijakan itu. Minyak goreng plastikan lebih murah, meskipun harganya naik tetap lebih murah dibandingkan yang pakek merek,” kata Andre. Menurut dia,  jika minyak goreng curah dilarang untuk dijual, hal itu akan menyulitkan pelaku UKM.

Meskipun harga minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan tidak terlalu jauh berbeda, menurut Andre, kesenjangan harga tersebut amat berarti. “Meski perbedaan harga paling cuma lima ribu, itu tetap berarti bagi pedagang kecil seperti kami,” ujar dia.

Pantauan Tempo di Pasar Selasa, harga minyak goreng curah menyentuh Rp 19 ribu per kilogramnya, sementara minyak kemasan melampaui Rp 20 ribu. Salah satu pedagang sembako di Pasar Selasa, Rumayah, 39 tahun, mengatakan harga minyak goreng kemasan maupun curah mengalami kenaikan dalam beberapa minggu terakhir. “Harga minyak goreng melonjak minggu-minggu ini,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejauh ini, kata dia, banyak masyarakat yang belanja di kedainya beralih ke minyak goreng curah lantaran lebih murah. Dia khawatir apabila aturan larangan penjualan minyak goreng curah diberlakukan masyarakat akan enggan untuk membeli minyak goreng. 

Pemerintah akan melarang peredaran minyak goreng curah per 1 Januari 2022. Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga harga minyak goreng tetap terkendali. Di samping alasan tersebut, minyak goreng curah yang diproduksi ulang dari minyak goreng bekas pakai tersebut diklaim berbahaya bagi kesehatan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan harga minyak curah selama ini sangat bergantung kepada harga minyak sawit mentah. Sehingga ketika harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oils (CPO) melonjak, harga minyak goreng curah pun turut melambung.

“Beda dengan kemasan. Kalau minyak goreng dalam kemasan dapat disimpan jangka panjang, bisa diproduksi terlebih dahulu, sehingga harganya terkendali,” ujar Oke, Rabu, 24 November 2021.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Melambungnya Harga Minyak Goreng, BPKN: Perlu Perhatian Pemerintah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

1 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

11 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027


Mengapa Menyantap Gorengan Berbahaya Bagi Penderita Asam Lambung?

14 hari lalu

ilustrasi gorengan (Freepik.com)
Mengapa Menyantap Gorengan Berbahaya Bagi Penderita Asam Lambung?

Makan gorengan banyak mengandung lemak yang paling lambat dicerna dibandingkan karbohidrat dan protein.


Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

15 hari lalu

Warga Mesir Ezbet Hamada di distrik Mataria Kairo berkumpul untuk berbuka puasa bersama saat bulan puasa Ramadan di Kairo, Mesir 25 Maret 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.


Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

17 hari lalu

Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. Muhammad Lutfi diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

22 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

25 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.


Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

27 hari lalu

Petugas memotret penerima beras saat penyaluran bantuan pangan beras di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Februari 2024. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan besaran bantuan pangan sebanyak 10 kg beras per KPM. TEMPO/Prima mulia
Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

27 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.