TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memandang mutasi virus Corona, yakni Omicron, yang telah merebak ke berbagai negara lagi-lagi akan berimbas ke sektor usaha wisata. Dampak ini akan dirasakan baik untuk pergerakan wisatawan asing maupun wisatawan domestik.
“Seluruh pelaku harus meningkatkan kewaspadaannya. Virus Omicron ini dari literatur yang ada berpotensi memiliki daya penyebaran yang jauh lebih tinggi dari varian Delta,” ujar Sandiaga dalam temu media secara virtual, Senin, 29 November 2021.
Berkaca pada masuknya varian Corona Delta Juli lalu, sektor pariwisata di Indonesia mengalami pukulan yang besar akibat kasus Covid-19 yang meningkat tajam. Saat itu angka kasus Covid-19 yang bertambah sekitar 50 ribu per hari menyebabkan keadaan menjadi kompleks dan kegiatan masyarakat dibatasi dalam skala besar.
Walhasil, pelaku usaha di sektor pariwisata mengalami penurunan pendapatan. Secara sektoral pada kuartal III 2021, industri pariwisata Pulau Bali dan Nusa Tenggara masih mengalami kontraksi sebesar 0,09 persen.
Meski melihat ada dampak dari penyebaran varian Omicron untuk pergerakan wisatawan domestik dan internasional di Indonesia, Sandiaga belum menghitung pasti imbasnya sampai akhir tahun nanti. Dia bertutur sektor pariwisata di Indonesia sejatinya sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Indikator pemulihan tampak dari data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada September 2021 yang naik jika dibandingkan dengan Agustus 2021. Jumlah kunjungan wisman per September 2021 meningkat sebesar 1,41 persen.