TEMPO.CO, Jakarta -Maybank Group mengumumkan raihan laba bersih yang turun menjadi RM 1,68 miliar, dari RM 1,95 miliar pada kuartal III/2021 akibat penurunan pendapatan fee sebesar 26,6 persen menjadi RM 1,43 miliar.
“Penurunan terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan investasi dan trading, serta peningkatan net impairment losses akibat pencadangan provisi tambahan secara proaktif yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai tingkatan pembatasan mobilitas yang diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia selama kuartal ketiga,” tulis Maybank Group dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 November 2021.
Sementara itu, pendapatan operasional bersih (net operating) untuk kuartal III/2021 tumbuh tipis, yakni sebesar 1,2 persen menjadi RM 6,15 miliar dari RM 6,08 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan net fund based sebesar 14,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi RM 4,72 miliar.
Bank dengan aset terbesar keempat di Asia Tenggara ini mencatat laba sebelum pajak (PBT) sebesar RM 2,27 miliar pada kuartal III/2021, turun dari RM 2,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Maybank juga mencatat laba operasional Grup sebelum provisi (PPOP) yang tercatat turun menjadi RM 3,33 miliar dari RM 3,37 miliar pada kuartal III/2020.
Akibatnya, net impairment losses berada pada angka RM 1,13 miliar dibandingkan RM 805,9 juta pada periode yang sama tahun lalu sebagai akibat dari pemberlakuan pembatasan mobilitas pada kuartal III/2021.
“Grup terus melakukan pencadangan provisi secara proaktif, melalui penerapan manajemen overlay bagi debitur yang masuk ke dalam program Repayment Assistance dan memfasilitasi pemutihan [write-off] untuk sejumlah nasabah,” terangnya.
Baca Juga: Pan Brothers Lolos dari Gugatan Pailit oleh Maybank, Apa Langkah Selanjutnya?