2. Baru-baru ini ramai kabar Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara dijual ke India.
Baru-baru ini ramai kabar Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara dijual ke India. Informasi tersebut muncul setelah PT Angkasa Pura II (Persero) meneken kerja sama strategis dengan GMR Airports Consortium untuk mengelola dan mengembangkan bandara itu.
Adapun GMR Airports Consortium beranggotakan GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. Melalui kerja sama ini, Angkasa Pura II dan GMR Airports Consortium membentuk Joint Venture Company (JVCo), yaitu PT Angkasa Pura Aviasi.
AP II sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai 51 persen saham di Angkasa Pura Aviasi, sedangkan GMR Airports Consortium memegang 49 persen saham. Kerja sama itu lantas dipandang menjadi salah satu langkah untuk melepas Bandara Kualanamu ke asing. Bagaimana kronologinya?
Setelah kerja sama diumumkan, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, memberikan reaksi. Melalui Twitter pribadi @msaid_didu, ia menyatakan bahwa pelbagai kondisi yang berkaitan dengan pelepasan saham sama dengan penjualan aset.
Simak berita selengkapnya di sini.
3. Tekan Emisi Karbon, Pertamina Akan Pasang 3,2 Gigawatt Energi Bersih pada 2022
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina New Renewable Energy atau NRE menargetkan sebesar 3,2 gigawatt kapasitas terpasang energi bersih pada tahun 2022.
Total kapasitas terpasang itu meningkat 61 persen dari target tahun 2021 ini yang terdiri dari 1,8 gigawatt gas to power, 908 megawatt panas bumi, dan 480 megawatt energi baru terbarukan.
"Kami mengejar pertumbuhan untuk mencapai aspirasi 10 gigawatt pada 2026, sehingga pengembangan bisnis dan investasi terus dilakukan melalui optimalisasi peluang di internal maupun eksternal Pertamina," kata Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat 26 November 2021.
Dicky mengatakan pihaknya menyasar internal Pertamina untuk memenuhi komitmen perusahaan dalam menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.
Simak berita selengkapnya di sini.