Arya mengatakan melalui kerja sama joint venture, konsorsium perusahaan akan mengelola Kualanamu selama 25 tahun dengan sistem pengembangan aset build operate transfer (BOT). Kemudian setelah 25 tahun, aset tersebut akan dikembalikan ke AP II.
“AP II akan mendapatkan dua keuntungan. Yang pertama akan mendapatkan dana sebesar 1,58 T dari GMR, keuntungan kedua akan ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp 56 T dengan tahap pertama sebesar 3 T,” tutur Arya.
Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan mengatakan kemitraan strategis ini bukan transaksi penjualan saham atau penjualan aset Bandara Internasional Kualanamu. Ia menjelaskan, Bandara Internasional Kualanamu beserta asetnya 100 persen tetap milik AP II.
"Setelah periode kerja sama berakhir, JVCo tidak berhak lagi mengelola Bandara Internasional Kualanamu dan semua aset hasil pengembangan akan dikembalikan kepada AP II. Kemitraan dapat dianggap seperti perjanjian sewa menyewa dengan para tenant di terminal Bandara,” tutur Armand.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Jumlah Penumpang di Bandara AP II Selama 2021 Diprediksi Tak Lampaui Tahun Lalu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.