Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan skala bisnis Garuda nantinya akan lebih kecil dari anak usahanya, Citilink. Citilink diproyeksikan bakal mencaplok sejumlah rute penerbangan Garuda.
“Nanti kalau berhasil restrukturisasi utang (Garuda), bisnis Citilink akan lebih besar. Kita akan masuk ke rute-rute (Garuda) karena selama ini LCC (low cost carrier airlines) carrier-nya lebih tinggi,” ujar Kartika alias Tiko, 10 November lalu.
Tiko menuturkan bisnis maskapai berbiaya murah memiliki potensi pasar lebih besar untuk segmen penerbangan dalam negeri. LCC menjangkau semua kelas penumpang, seperti penumpang kelas ekonomi menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Porsi pasar LCC pun telah melampaui maskapai full service. Merujuk pada paparan keterbukaan Garuda, pangsa pasar perseroan selama 2020 turun menjadi 35,3 persen akibat dicaplok maskapai LCC. Pada 2019, pangsa pasar rute penerbangan dalam negeri maskapai pelat merah itu masih berkisar 43,4 persen.
Sementara itu, Garuda Indonesia hanya akan berfokus melayani penumpang untuk penerbangan rute gemuk yang menguntungkan. Misalnya, Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Denpasar.
Baca: UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat, Aturan Pelaksana Tetap Berlaku
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.