TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan ribuan buruh akan serempak berdemonstrasi di seluruh Indonesia pada hari ini, Kamis, 25 November 2021. Unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk penolakan atas penetapan upah minimum provinsi (UMP) yang dinilai jauh dari layak.
"Ini aksi ribuan buruh, karena eskalasinya sudah naik. Buruh sudah marah, di atas ubun-ubun," kata Said dalam konferensi bertajuk Jelang Putusan Judicial Review Omnibus Law UU Cipta Kerja yang ditayangkan YouTube Bicaralah Buruh, Rabu, 24 November 2021.
Unjuk rasa para buruh tersebut, kata Said, karena UMP tahun 2022 yang rata-rata nasional hanya naik sekitar 1,09 persen tersebut sangat memukul para buruh.
Said mencontohkan, UMP di DKI Jakarta yang hanya naik Rp 37 ribu per bulan pada tahun depan, artinya naik Rp 1.300 per hari. "Ke toilet saja Rp 2.000. Kita harus nombok Rp 700 untuk itu," katanya.
Di Aceh, kata Said, lebih mengenaskan, UMP hanya naik Rp 14 ribu per bulan. "Sehari cuma naik Rp 500. Di Bengkulu naik Rp 20 ribuan per bulan, jadi per hari naik Rp 650."
Ia sangat mengecam keputusan pemerintah menaikkan UMP yang besarannya sangat jauh dari lonjakan inflasi yang dirasakan buruh selama ini. "Ini jahat sekali. Pemufakatan dari menteri tenaga kerja dan pengusaha hitam menetapkan upah murah," kata Said.