TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bank sentral akan terus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pendanaan APBN 2022. “BI berkomitmen berpartisipasi dalam pendanaan APBN dalam jumlah yang besar,” kata Perry Warjiyo, Rabu, 24 November 2021.
Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2020 lalu, BI telah berkontribusi dalam pendanaan APBN melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 473,4 triliun berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) I dan II.
Adapun pada tahun ini, BI membeli SBN sebesar Rp 143,3 triliun berdasarkan SKB I dan Rp 215 triliun untuk penanganan di bidang kesehatan dan kemanusiaan berdasarkan SKB III.
Sedangkan untuk tahun 2022, BI bakal kembali membeli SBN sebesar Rp 224 triliun berdasarkan SKB III. “Dengan pendanaan BI, pemerintah dapat memfokuskan APBN untuk pemulihan ekonomi,” tutur Perry.
Pada tahun 2022, kata Perry, kebijakan moneter bank sentral akan diarahkan untuk menjaga stabilitas. Hal ini seiring dengan risiko meningkatnya tekanan instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi kebijakan moneter The Fed dan sejumlah negara maju.
Baca Juga:
Normalisasi kebijakan moneter, menurut dia, akan dilakukan secara sangat hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi nasional. Kebijakan makroprudensial pun akan diarahkan tetap longgar.
Tak hanya itu pelonggaran kebijakan bahkan diperluas untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas dan UMKM. Hal tersebut dilakukan agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan hijau.
BISNIS
Baca: IFG Life Buka Customer Center, Ada 1 Counter Khusus Untuk Nasabah Jiwasraya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.