Sedangkan untuk pengembangan mobil listrik, Ahok menyebutkan Indonesia dapat melakukan transfer teknologi melalui perusahaan-perusahaan produsen otomotif yang telah memiliki kemampuan dan memiliki fasilitas produksi di Indonesia dengan menggandeng sumber daya lokal. “Lebih baik mengembangkan anak-anak ITS," ucapnya.
Bahkan, menurut dia, jauh lebih masuk akal jika langsung mengajak Wuling atau perusahaan Cina lainnya untuk proyek tersebut. "Gue mau bikin mobil pakai merek gue. Saya bukannya punya pengetahuan yang banyak, tapi ketika Anda bicara depan saya, saya kejar ngomong-ngomong Anda. Boleh ngaco, tapi saya bisa dengan cepat menangkap,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Indonesia Battery Corporation (IBC) sedang dalam proses akuisisi produsen otomotif Jerman dengan tujuan membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Mining and Industry Indonesia (MIND ID) Dany Ichdan.
Dany menyebutkan proses akuisisi tersebut sudah dalam proses finalisasi. MIND ID diketahui merupakan anggota holding IBC bersama dengan PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan PT Aneka Tambang Tbk.
“Sekarang sudah tahap finalisasi, akan chip in jadi majority shareholder di perusahaan Jerman, yang share market-nya sudah besar di Eropa, dan akan masuk ke pasar Amerika,” kata Dany lebih jauh soal rencana akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman tersebut.
BISNIS
Baca: Bahlil: Jawa Barat dan Jawa Tengah Saling Adu Investasi, Mudah-mudahan Konteks Lain Tidak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.