TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bauran kebijakan bank sentral pada tahun 2022 akan terus disinergikan.
"Sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang digelar secara hibrida, Rabu, 24 November 2021.
Bauran kebijakan tersebut mencakup lima instrumen kebijakan.
Pertama, kebijakan moneter. Dia mengatakan kebijakan moneter BI pada 2022 akan lebih diarahkan untuk menjaga stabilitas (pro-stability), baik pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar, maupun stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Hal itu sejalan dengan risiko meningkatnya tekanan instabilitas pasar keuangan global dari normalisasi kebijakan moneter The Fed dan sejumlah negara Advanced Economies (AEs),
Normalisasi kebijakan moneter, kata dia, akan dilakukan secara sangat hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi nasional.
Sedangkan, empat instrumen kebijakan lainnya pada tahun 2022 akan terus diarahkan untuk dan sebagai bagian dari upaya bersama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth).