TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspansi ekonomi Indonesia akan terus berlanjut dengan syarat pandemi Covid-19 bisa dikendalikan pada tingkat yang rendah.
"Sehingga kita tidak perlu melakukan pengendalian Covid-19 yang ketat yang berdampak besar pada perekonomian," ujar dia dalam sebuah acara daring, Rabu, 24 November 2021.
Ia mengatakan penerapan PeduliLindungi menjadi salah satu kunci untuk pengendalian pagebluk. Menurut dia, semua industri saat ini telah 100 persen buka dengan syarat mengaplikasikan PeduliLindungi.
Dengan aplikasi tersebut, kata dia, pemerintah bisa mengetahui bila ada hal-hal yang tidak benar di lapangan. "Kita pertahankan terus. kita terima kasih pada pengusaha mal dan pengusaha restoran yang cukup baik mengendalikan ini. Karena itu sumber yang menjadi masalah," tutur Luhut.
Dalam perjalanan pengendalian pandemi, Luhut mengatakan masyarakat juga harus bersama-sama mengecek dirinya masing-masing agar jangan sampai menularkan kepada orang lain, maupun sebaliknya. Pasalnya, penularan Covid-19 akan berdampak luas bagi perekonomian.
"Jadi jangan emosional sesaat yang kita bawa dengan buruk sangka yang dibangun. Pemerintah tidak akan membuat kebijakan yang menyakiti rakyatnya," ujar Luhut.
Mendekati libur Natal dan Tahun Baru, Luhut mengatakan pemerintah akan mengambil pendekatan hati-hati. Pasalnya, belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Natal dan Tahun Baru berdampak kepada kenaikan kasus Covid-19, yang menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur.
"Pendekatan hati-hati juga dimaksudkan untuk memberikan waktu pada tingkat vaksinasi kita agar mencapai tingkat lebih tinggi. Kami targetkan vaksinasi dosis 1 mencapai 80 persen dan vaksinasi dosis 2 mencapai 60 persen pada akhir tahun," kata Luhut.
Kombinasi antara vaksinasi dengan penggunaan PeduliLindungi yang luas dan penerapan 3T (testing, tracing, treatment) diyakini Luhut akan tetap terkendali pada tahun depan. Sehingga, ekspansi ekonomi pun bisa menguat.
Baca Juga: Deputi Luhut Sebut Ada Potensi Investasi US$ 100 M Masuk ke Kalimantan Utara
