TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG masih terkoreksi dalam batas aman support 6.600-6.650. Dalam perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah di level 6677,8 atau melemah 0,68 persen dari sebelumnya.
"Diperkirakan konsolidasi di 6.600-6.700, sebelum melanjutkan tren naik. Selama tidak turun di bawah 6.600 maka target teoritis 6.800-6.900," kata M. Alfatih, analis Samuel Sekuritas Indonesia, Rabu 24 November 2021.
Sedikitnya ada tujuh emiten yang dicermati pada perdagangan hari ini. Pertama, Bank Neo Commerce atau BBYB yang harganya terkoreksi setelah mencapai target awal pola September-November 2021.
"Kemarin, terjadi rebound dari support terdekat, sehingga berpeluang melanjutkan kenaikan ke arah target 2.500-2.800. Batas risiko di 2.000," ujar Samuel Sekuritas.
Berikutnya, harga Bukalapak alias BUKA kemarin mendekati support 665, setelah di tutup di level 670. Pelemahan yang terjadi dalam beberapa hari ini tidak didukung oleh volume yang menguat. "Sehingga ada kemungkinan harga tertahan di support 665, untuk rebound ke resistance terdekat 715 hingga 760."
Adapun harga saham MD Pictures alias FILM konsolidasi di area resistance. Namun, pola yang terbentuk dalam tiga hari ini masih memberi indikasi kenaikan ke arah 710 hingga 750-800. Batas risiko ketat di 610.
Sementara itu, harga saham Kalbe Farma alias KLBF masih bergerak dalam konsolidasi di 1.570-1.640 dan kemarin terjadi rebound dari support. Sehingga, harga saham ini berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 1.640. Jika tembus ke atas 1.640, maka target kenaikan ada di sekitar 1.700-1.750.
Selanjutnya, harga saham Merdeka Copper Gold alias MDKA kemarin terkoreksi, namun masih dalam kisaran wajar. Sehingga, saham ini berpeluang melanjutkan kenaikan ke arah target teoritis 3.900, lalu 4.240-4.600. Sementara. batas risiko di 3.550.
Adapun harga saham Tower Bersama Infrastructure alias TBIG kemarin menguat dan uji resistance di level 3.000. Jika tembus level tersebut, maka akan menjadi tren naik,
dan mengakhiri pola down channel sejak Juli 2021."Resistance di 3.050, lalu 3.140-3.200 hingga 3.340. Batas risiko terdekat 2.950," tulis Samuel Sekuritas.
Terakhir, harga saham Bank Jago alias ARTO membentuk pola head and shoulders yang diawali pola minggu terakhir Oktober 2021, dan terkonfirmasi kemarin.
"Ada kemungkinan kenaikan harga sebagai reaksi normal hingga resistance 15.150, namun target penurunan ke 13.750 dan support lain di 14.350," kata Samuel Sekuritas.
Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah 0,68 Persen, Investor Asing Borong TBIG dan TLKM