TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja tahun depan. Ia mengatakan program tersebut nantinya akan menghadirkan pelatihan offline alias luring, setelah selama ini hanya menyelenggarakan pelatihan online atau daring.
"Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dan dalam enam bulan programnya masih sama, enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring," ujar Airlangga dalam sebuah acara daring, Senin, 22 November 2021.
Airlangga mengatakan nantinya program Kartu Prakerja kembali ke rencana awal, bukan hanya sebagai program semi-bansos melainkan juga untuk mendorong upskilling dan reskilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan.
Menurut Airlangga, dalam dua tahun penyelenggaraannya, ada 11,4 juta masyarakat yang telah mengikuti program tersebut dari 514 kabupaten dan kota.
Bahkan, ia mengatakan bahwa program itu dipandang oleh Bank Dunia sebagai program yang memberi akses modal kepada masyarakat, meningkatkan data beli, dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini mengatakan bahwa Kartu Prakerja juga telah membuat pasar baru, yaitu pasar edutech atau pendidikan melalui media digital lantaran melibatkan 1.700 program kursus digital dari berbagai platform.
"Program ini juga mendorong inklusi keuangan karena banyak orang yang ikut kartu prakerja untuk pertama kalinya memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. Jadi ini akselerasi yang mendapat apresiasi masyarakat dan global," kata Airlangga.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 22 Jadi Penutup, Pendaftaran Sampai Besok
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.