TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR ikut terlibat dalam pengembangan Nursery Center atau Pusat Persemaian Modern di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pada duta besar negara lain untuk melihat lokasi ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut proyek air baku untuk persemaian ini adalah hal baru di kementeriannya. Karena biasanya, mereka hanya menyediakan air baku untuk masyarakat dan industri.
"Ke depannya kami akan lebih intensif berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membangun Nursery Centre," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat, 19 November 2021.
Proyek dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane PUPR sejak 6 Juli 2021. Proyek ini digarap oleh kontraktor PT Rafa Karya Indonesia dengan anggaran Rp 11,9 miliar dari APBN. Saat ini, progres konstruksi telah mencapai 97 persen dan ditargetkan selesai 27 Desember 2021.
Air yang digunakan berasal dari sungai yang tak jauh di lokasi persemaian, lalu dialirkan ke kolam penampungan atau water pond. Lalu, air masuk ke unit filtras 11 meter kubik dan tangki 640 meter kubik, sebelum didistribusikan ke lahan persemaian menggunakan sistem sprinkler.
Secara umum, Pusat Persemaian Modern di Rumpin ini memiliki luas lahan 15 hektar. Lokasi ini menjadi role model pemulihan lingkungan melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).
Persemaian ini pun mampu menyediakan bibit dengan skala besar. Di antaranya bibit pohon Albasia, Sengon, Mahoni, Jati, dan Eucalyptus Pelita yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan lahan-lahan kritis.
Sementara itu, beberapa tamu yang diajak Jokowi adalah Duta Besar dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Uni Eropa, dan Country Director World Bank. Jokowi menyebut Pusat Persemaian ini merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam menangani dampak perubahan iklim.
Ia menargetkan pada Januari 2022, bibit tanaman yang telah tumbuh dapat ditanam pada berbagai lokasi untuk melindungi kawasan rentan banjir, longsor, dan rehabilitasi lahan-lahan kritis. "Kita tunjukkan nursery center ini bisa setahun memproduksi 12 juta bibit," kata dia.
Baca Juga: Ke Ahok hingga Direksi Pertamina-PLN, Jokowi Ingatkan Soal Energi Fosil