"Peningkatan kegiatan masyarakat itu akan mendorong permintaan kredit dari industri yang berorientasi ekspor maupun domestik, yang nantinya dapat mempengaruhi konsumsi rumah tangga, terutama kelompok menengah atas," katanya.
Sebelumnya, BI mencatat permintaan kredit mulai membaik sejalan dengan meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya kegiatan masyarakat.
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko. Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
Di sektor konsumsi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04 persen (yoy) seiring dengan perbaikan di sektor riil.
Untuk itu, BI akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif serta sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan.
"BI juga terus mendorong perbankan untuk melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha," kata Perry.
ANTARA
Baca juga: Brand Sepatu Mens Republic Tutup, Berikut Curhat Bersambung Sang Pemilik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.