TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah meraih kontrak baru senilai Rp 12,67 triliun hingga Oktober 2021. Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya, Agus Karianto, menyebut realisasi ini lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu yang masih Rp 7,5 triliun.
"Naik signifikan 68 persen," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Rabu, 17 November 2021.
Kontrak baru ini terdiri dari berbagai sumber seperti segmen infrastruktur Rp 5,5 triliun, gedung Rp 3,3 triliun, dan properti sekitar Rp 1 triliun. Realisasi kontrak baru ini juga tumbuh dibandingkan September yang masih Rp 11,3 triliun.
Untuk angka Rp 11,3 triliun ini, Agus menyebut 91 persen berada di lini bisnis energi, 8 persen properti, dan 1 persen kontrak untuk bisnis lainnya. Sedangkan untuk tipe pekerjaan, 27 persen bangunan, 32 persen jalan, dan 41 persen lainnya.
Meskipun baru tercapai Rp 12,67 triliun, Adhi Karya tetap optimistis pencapaian kontrak baru tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu.
Sepanjang 2020, perseroan hanya meraih Rp 19,7 triliun kontrak baru. Tahun ini ditargetkan bisa mencapai angka Rp 24 triliun. "Kami masih memproyeksikan ada peningkatan 20 persen," kata Agus.
Di sisi lain, Agus menyebut saat Adhi Karya saat ini telah memiliki total order book proyek sebesar Rp 46 triliun. Mayoritas merupakan limpahan atau carry over dari tahun lalu yaitu Rp 33,47 triliun. Sementara, ada 195 proyek aktif yang kini digarap Adhi Karya.
Baca: BPKH Kuasai 78,45 Persen Saham Bank Muamalat, DPR Ingatkan 2 Hal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.