TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawai Mukhson menanggapi insiden tabrakan kereta layang ringan atau LRT Jabodebek pada 25 Oktober 2021. Ia melihat insiden ini sebenarnya memiliki sisi positif bagi perusahaannya yang menjadi kontraktor proyek.
"Kami jadi tahu dan membuktikan bahwa u-shape yang kami bangun, sebagai girder untuk LRT ini mampu menahan benturan kereta," kata Entus dalam konferensi pers, Rabu, 17 November 2021.
Selain itu, Entus menyebut penopang yang dipasang pada u-shape di atas jalur LRT bisa menjadi peredam yang sangat baik. "Sehingga, tidak menimbulkan konsekuensi negatif, memang ada di bagian tengah yang harus kami perbaiki," kata dia.
Pada 25 Oktober lalu, LRT Jabodebek dengan nomor rangkaian kereta atau trainset 29 dan 20 mengalami tubrukan di daerah Jakarta Timur, antara Stasiun Cibubur Harjamukti dan Ciracas. PT INKA (Persero) sebagai produsen kereta mengatakan ada indikasi kesalahan masinis karena kecepatannya melebihi standar.
Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi atas insiden tersebut dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tapi akibat kejadian ini, Pundjung menyebut Adhi Karya telah 4 rangkaian kereta untuk diperbaiki lagi di pabrik INKA di Madiun, Jawa Timur.