TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan pemerintah masih akan merampungkan dulu kereta cepat Jakarta menuju Bandung. Meskipun, dalam beberapa kesempatan, ia dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyinggung bahwa sepur kilat harus dilanjutkan sampai ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kereta cepat ini saya sudah buat statement harus dilanjutkan sampai Surabaya, presiden juga menyampaikan yang sama. masalahnya yang ini (Jakarta-Bandung) saja belum selesai, masak mau lanjut," ujar Erick Thohir dalam wawancara ekslusif Kick Andy yang ditayangkan di Metro TV, 14 November 2021.
Erick mengatakan kelanjutan proyek kereta berkecepatan 350 kilometer per jam juga akan bergantung kepada pemerintah setelah era Presiden Jokowi. Pasalnya, ia mengatakan saat ini tidak ada Garis Besar Haluan Negara atau GBHN yang memastikan keberlanjutan pembangunan setelah berakhirnya periode pemerintahan.
"Jadi kembali pemerintah berikutnya apakah mau melakukan apa tidak kan kita belum tahu. Itu kenapa kita kehilangan GBHN atau Repelita yang akhirnya kita tidak membangun secara kontinyu," ujar Erick.
Proyek kereta cepat belakangan menjadi sorotan setelah adanya pembengkakan biaya yang diestimasi mencapai US$ 1,4 sampai US$ 1,9 miliar. Adanya persoalan pembiayaan itu membuat pemerintah merevisi peraturan guna dapat menyuntikkan modal untuk proyek tersebut. Padahal, mulanya proyek kereta berkecepatan 350 kilometer per jam ini direncanakan dibangun tanpa suntikan modal negara.