TEMPO.CO, Jakarta - PT Bio Farma (Persero) mengusulkan harga baru reagen PCR dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah atau LKPP menjadi Rp 89.100. Kabar ini disampaikan Bio Farma di tengah polemik tingginya harga tes PCR yang diterima masyarakat.
"Struktur cost ini memang banyak dipertanyakan masyarakat," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat Komisi BUMN DPR di Jakarta, Selasa, 9 November.
Reagen merupakan komponen utama yang digunakan dalam tes PCR dan paling dalam menentukan harga. Dalam dokumen yang dipaparkan di dalam rapat, Honesti mencatat harga reagen yang diproduksi Bio Farma yaitu mBioCov-19, adalah sebesar Rp 90.000 per Oktober 2021 (di luar Pajak Pertambahan Nilai atau PPN).
Lalu, harga dalam e-katalog LKPP yaitu Rp 81.000 (di luar PPN). Sementara, harga yang masih tayang saat ini di e-katalog LKPP sejak Februari 2021 yaitu Rp 193.000 (sudah termasuk PPN).
Honesti belum menjelaskan perbedaan yang tinggi di e-katalog ini, antara sebelum dan sesudah PPN. Tapi, harga di e-katalog inilah yang diusulkan untuk turun menjadi Rp 89.100 (sudah termasuk PPN).
Meski demikian, Honesti mencatat harga reagen PCR di Bio Farma terus turun. Awalnya, Bio Farma memproduksi reagen berupa PCR Singleplex (BioCov) pada Agustus 2020 dengan harga Rp 325 ribu per tes.
Barulah pada September 2020, BioFarma memproduksi reagen baru berupa PCR Multiplex (mBioCov) dan harganya turun jadi Rp 250.000 per tes. Lalu pada Agustus 2021, harga reagen kembali turun menjadi Rp 113.636 per tes dan akhirnya menjadi Rp 90.000 per Oktober 2021.
Bio Farma pun berharap harga 90.000 ini dapat meningkatkan permintaan di pasar. Sehingga, Bio Farma dapat mengoptimalkan kapasitas produksi sampai dengan 5 juta test (satuan kuantitas reagen) per bulan.
Rencana ini dipaparkan Honesti kepada anggota Komisi BUMN. Ia menyebut saat ini Bio Farma telah memproduksi 2,4 juta tes per bulan dan akan ditambah menjadi 5 juta tes per bulan.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu juga telah menerbitkan kebijakan baru terkait harga tes PCR secara keseluruhan. Kementerian menetapkan harga tes PCR tertinggi di Jawa Bali Rp 275.000 dan luar Jawa Bali Rp 300.000.
Baca: Kaesang Pangarep Beli Saham Produsen Makanan Beku Berbasis Udang Rp 92 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.