TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Sabtu kemarin, 6 November 2021, dimulai dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) membongkar modus operandi praktik-praktik mafia tanah.
Selain itu kabar kepastian PT Jasa Raharja (Persero) tak membayar santunan ke ahli waris Vanessa Angel dalam kasus kecelakaan di Tol Jombang. Berikutnya ada berita tentang setoran Pertamina ke negara setelah dua bulan mengelola Blok Rokan dan penjelasan BPJT soal keamanan pembatas beton di jalan tol.
Lalu ada berita tentang Wanaartha dilarang menjual produk baru dan rencana penutupan bandara Halim.
Keenam berita tersebut terpantau yang paling banyak diakses oleh pembaca kanal ekonomi dan bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan dari enam berita trending tersebut pada hari kemarin:
1. Mafia Tanah Merajalela, Kepala BPN Ungkap Modus Operandinya
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya dalam memberantas praktik-praktik mafia tanah. Kehadiran mafia tanah dianggap sebagai penyebab terjadinya kasus sengketa dan konflik pertanahan yang marak terjadi. Karena itu, mafia tanah tidak boleh semakin merajalela dan seluruh oknum yang terlibat di dalamnya harus diberantas hingga ke akar.
"Mafia tanah saat ini masih merajalela. Hal tersebut terjadi salah satunya karena jaringan mereka yang luas. Oknum mafia tanah ini terjadi di semua lini maka ini yang sangat dijadikan perhatian dari Presiden Jokowi sehingga mafia tanah tidak boleh lagi merajalela," ujar Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil, dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.
Sofyan pun menjelaskan beberapa modus operandi mafia tanah di Indonesia. Beberapa kasus yang banyak terjadi, antara lain melakukan pemalsuan dokumen, pendudukan ilegal atau tanpa hak, mencari legalitas di pengendalian, rekayasa perkara, kolusi dengan oknum aparat untuk mendapatkan legalitas, kejahatan korporasi, pemalsuan kuasa pengurusan hak atas tanah, serta hilangnya warkah tanah.
"Hilangnya warkah ini merupakan modus dari oknum yang ada di Kementerian ATR/BPN, yang bekerja sama dengan mafia tanah. Jika ketahuan maka akan langsung saya pecat," tutur Sofyan.
Simak lebih jauh tentang BPN di sini.