TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyiapkan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan bagi calon pelancong.
"Saat ini kami mematangkan pengembangan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan jasa bagi para calon wisatawan," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 5 November 2021 lalu.
Berdasarkan dari siaran pers Kemendes PDTT di Jakarta, Sabtu 6 November 2021 kemarin, dia mengatakan aplikasi tersebut akan memuat informasi tentang desa-desa wisata di Indonesia. Aplikasi ini memberikan informasi singkat profil desa wisata dan sarana penunjang yang ada seperti fasilitas penginapan, kuliner unggulan, hingga potensi wisata budaya.
Aplikasi desa wisata ini juga bisa menjadi media transaksi produk desa wisata, baik berupa jasa ataupun barang. Karena itu, kata Halim Iskandar, desa-desa wisata hendaknya mempersiapkan diri untuk mengisi media promosi ini dengan baik dan semenarik mungkin.
"Dengan demikian, melalui aplikasi desa wisata tersebut akan mudah bagi calon pengunjung dalam memilih tujuan liburannya," tutur dia.
Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar, mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja keras mengembangkan desa wisata. Menurut dia, semakin tinggi kunjungan wisatawan ke desa wisata maka semakin besar manfaat yang akan dirasakan oleh warga desa.
"Jika banyak wisatawan berkunjung ke desa wisata maka potensi produk-produk unggulan desa diserap pasar bakal kian besar sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi di desa, dan kesejahteraan warga desa akan terwujud," ujarnya.