TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memerintahkan tim khusus untuk mengecek temuan pelibatan pasukan siber dan buzzer atau pendengung dalam kampanye new normal. Kampanye itu berlangsung di Kementeriannya sekitar Mei 2020.
“Karena tahun anggaran 2020 merupakan tahun anggaran yang sudah dilaporkan dan diperiksa oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), dan ini sebelum masa tugas saya, saya minta tim mengecek secara khusus,” ujar Sandiaga kepada Tempo, Rabu, 3 November 2021.
Tim khusus, kata Sandiaga, bakal menelusuri alur pendanaan sosialiasi pelaksanaan new normal tersebut. Sebelumnya, pelibatan pendengung itu menjadi temuan Lembaga Peneliti, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang dirilis pada 1 November.
LP3ES melaporkan adanya penggunaan tanda pagar yang sama di media sosial untuk kampanye new normal. Data social network analysis penelitian ini menunjukkan sejumlah akun dengan sentimen pro pemerintah menaikkan tagar #BersiapMenujuNewNormal, NewNormalCegahPHK, dan #NewNormalPulihkanEkonomi.
Para peneliti LP3ES mewawancarai sejumlah narasumber dari kementerian dan mereka mengakui adanya anggaran untuk mendukung new normal demi pemulihan ekonomi, termasuk lewat kampanye digital. Tidak diketahui jumlah bayaran yang diterima oleh pasukan siber.