TEMPO.CO, Jakarta – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Arya Sinulingga, menyebut Kementerian BUMN tidak pernah mengeluarkan ketentuan mengenai tes polymerase chain reaction (PCR). Menurut dia, dengan tidak adanya ketentuan tersebut, perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi justru untung.
“Lagian kalau tidak pakai PCR, lebih menguntungkan banyak BUMN, AP (Angkasa Pura), ASDP, Garuda, Citilink, hotel,” ujar Arya kepada wartawan, Selasa, 2 November 2021.
Arya sebelumnya membantah keterlibatan Erick Thohir dalam bisnis tes usap. Tes PCR sempat menjadi syarat wajib bagi penumpang pesawat, namun tak lama kemudian pemerintah mengubah aturannya.
Menurut Arya, pemerintah tidak pernah mengeluarkan kewajiban pelaksanaan tes PCR dengan menunjuk laboratorium tertentu. Kementerian Kesehatan, ujar dia, hanya menentukan standar-standar laboratorium yang diakui.
Majalah Tempo edisi 1-7 November menulis Yayasan Adaro memiliki saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). GSI dengan unit bisnis GSI Lab-nya menyediakan layanan tes PCR. Lima cabangnya telah tersebar di Jakarta.
Sejak berdiri pada 2020, GSI Lab mengadakan lebih dari 700 ribu tes PCR. Dalam akta Genomik tercatat pada pendiri menyetor modal sejumlah Rp 2,969 miliar atau ekuivalen dengan 2.969 lembar saham. Adapun Yayasan Adaro mengempit 485 lembar saham.
Yayasan ini merupakan organisasi nirlaba di bawah PT Adaro Energy Tbk yang bergerak di bidang pertambangan. Kakak Erick Thohir, Garibaldi Thohir, duduk sebagai presiden direktur dan mengantongi 6,18 persen saham.
Arya berujar, sejak menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir sudah tidak lagi aktif berkegiatan di Yayasan Adaro Bangun Energi. “Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR. Jauh sekali,” ujar Arya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAJALAH TEMPO
Baca juga: Kata Kementerian BUMN Soal Nama Yayasan Keluarga Erick Thohir di Bisnis PCR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.