INFO BISNIS — Berawal dari keresahannya terhadap peternak yang sering menjual rugi sapinya, Heri Purnomo, pria kelahiran Tuban, 26 Mei 1992, memutuskan untuk mendirikan startup bernama Lemooin. Keberadaan Lemooin tak hanya membantu optimalisasi potensi daerah, tetapi juga membuat produk peternakan terserap dengan baik.
“Bagi saya, Lemooin bukan hanya sekadar bisnis, tetapi bentuk kepedulian saya pada tanah kelahiran, Tuban. Saya melihat potensi bisnis yang cukup besar di sini, terlebih lahan yang tersedia mendukung keinginan saya. Itulah yang menjadi landasan utama saya mendirikan sentra penggemukkan sapi dan Rumah Potong Hewan halal,” ujar Heri.
Optimisme dan kepiawaian Heri dalam mencari peluang patut diacungi jempol. Apalagi dengan didirikannya Lemooin, ia dapat membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan banyak perempuan di sekitar sentra produksi Lemooin. Ia juga menjadikan peternak lokal sebagai mitra dan mengedukasi mereka tentang optimasi hewan ternak.
“Saya pikir, sebagai seseorang yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi, saya merasa perlu berbagi informasi kepada peternak lokal tentang cara mengelola ternak yang baik agar dapat menghasilkan sapi-sapi berkualitas tanpa mengeluarkan banyak biaya. Hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa masih banyak peternak yang belum teredukasi sempurna tentang cara beternak yang baik dan optimum,” tuturnya.
Heri miris mendengar fakta itu. Apalagi selama ini peternak sering jual rugi ke pedagang lokal dan demand mereka tak pasti. Secara tidak langung ini berimbas pada pendapatan mereka.
“Salah satu yang membulatkan tekad saya untuk mendirikan Lemooin adalah kondisi peternak di sekitar tempat tinggal. Saya ingin keberadaan saya bermanfaat bagi sesama. Goals besarnya tentu membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional dan memutar perekonomian di daerah,” kata Heri.
Heri memahami betul apa yang ia inginkan dan dampak didirikannya Lemooin di tengah masyarakat konvensional dan belum teredukasi sempurna dengan peternakan modern.
“Lemooin tak sekadar perusahaan dan pioneer daging sapi sehat, tetapi wadah untuk memberdayakan warga sekitar. Saya jamin, program yang ada di Lemooin pro peternak,” ujarnya.
Tak dimungkiri, semua yang diraihnya saat ini bentu dari kegigihannya. Ketika mengawali bisnis, Heri mengalami banyak tantangan dan jatuh bangun. “Sebelum Lemooin, saya mencoba berbisnis di bidang food and beverage dan furnitur. Namun, karena manajemen yang kurang baik, terbatasnya pasar, dan akses, kedua bisnis tersebut terpaksa saya tutup,” jelasnya.
Gagal membangun bisnis dan mengalami kerugian yang jumlahnya cukup besar, tak menyurutkan langkahnya untuk menjadi pengusaha. “Jujur, sempat vakum setahun. Di titik itu, rasanya ingin menyerah dan berhenti berbisnis saja. Namun, niat tersebut saya urungkan karena orang-orang di sekitar saya berhasil memotivasi saya untuk bangkit dari kegagalan. Alhamdulillah, tahun 2017 menjadi titik balik saya. Di tahun tersebut, saya mencoba peruntungan lagi dengan membangun Lemooin, tentunya dengan konsep yang jauh lebih matang dari sebelumnya,” ujarnya.
Berkat kerja kerasnya, pada tahun 2019 ia resmi mendirikan CV sebagai langkah awal legalitas usaha untuk menjaring network yang lebih luas. “CV adalah bentuk komitmen saya dalam berbisnis dan menjadi pengusaha, bukan sekadar legalitas semata,” kata Heri.
Ia juga melakukan beragam sertifikasi untuk Lemooin dan melakukan diversifikasi produk ke produk daging olahan, Marinated Steak dan Dendeng Sapi, sebagai bentuk percepatan pengembangan usaha.
“Selama pandemi COVID-19 penjualan kami mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan semakin banyak konsumen yang sadar pentingnya makanan sehat dan higienis. Sejak awal berdiri, Lemooin commited dengan hal itu. Kami ingin dikenal sebagai pioneer daging lokal sehat, higienis, dan berkualitas. Kami pun siap go-national dan international dengan produk-produk kami, salah satunya Dendeng Sapi kemasan yang sudah bersertifikat HACCP. Produk-produk kami bisa didapatkan di reseller Lemooin terdekat, e-commerce, dan Instagram Lemooin,” tuturnya.
Sosok Heri Purnomo benar-benar dapat menginspirasi semua orang, khususnya bagi milenial yang ingin memulai usaha. Juara Astra Startup Challenge 2021 dan Wirausaha Muda Mandiri 2020 ini telah membuktikan bahwa keuletan dan kerja keras dapat mengantarkan kepada kesuksesan. Kini, ia tinggal menuai kerja kerasnya.
Melihat perjalanan Heri Purnomo dalam membangun Lemooin menjadi bukti bahwa semua hal butuh proses, termasuk sukses membangun bisnis dan menjadi pengusaha di usia muda.
“Tidak mudah, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Pesan saya bagi teman-teman yang ingin berkarir sebagai pengusaha atau merintis usaha hanya satu yaitu jangan mudah menyerah. Saya tidak menafikkan kalau di sepanjang perjalanan mungkin akan menemukan kerikil-kerikil yang membuat kita berpikir ulang dan mempertanyakan langkah yang telah kita buat. Namun percayalah, bersama kesulitan itu ada kemudahan atau sering kita sebut jalan. Jangan sampai kerikil-kerikil tersebut menjadi alasan kita berhenti mencoba dan berjalan,” kata Heri. (*)