“Kami sangat senang bahwa kopi kami dari Sumatera Utara berhasil mencatatkan transaksi lebih dari US$ 11 juta dan itu sangat besar,” ujar Tantowi.
Sedangkan dari sisi impor, produk penyumbang nilai perdagangan terbesar untuk Indonesia adalah bawang. Dia menyebut Indonesia banyak mengimpor bawang dari Selandia Baru. Perdagangan itu juga melibatkan berbagai asosiasi dari Selandia Baru.
Pacific Exposition dihadiri oleh 10.825 pengunjung. Jumlah ini dua kali lipat dari pengunjung pada 2019. Para pengunjung tidak terbatas dari negara Pasifik, tapi juga negara lain, seperti Kanada, Malaysia, Cina, Kolombia, Jepang, Singapura, Belgia, Spanyol, Kuwait, dan Afghanistan.
Selain pameran perdagangan dan temu usaha, Pacific Exposition juga menggelar seminar untuk membahas berbagai isu kesehatan sampai pariwisata. Tantowi mengatakan Pacific Exposition akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi serta meningkatkan solidaritas dan kerja sama regional.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia berencana menyelenggarakan Pasific Exposition yang ketiga pada 2023. Pameran dagang dan investasi yang digelar dua tahunan itu mendatang diharapkan bisa berlangsung secara tatap muka.
Baca: Airnav Evakuasi Personel Keluar dari Intan Jaya Papua usai Kantor Dibakar KKB
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.