4. Melakukan Verifikasi Dua Langkah
Pertama, masyarakat harus memastikan email yang digunakan ketika mendaftar akun tertentu adalah email dan nomor telepon yang valid serta bisa diakses. Lalu, lakukan verifkasi dua langkah.
"Bisa menggunakan aplikasi seperti Google Authentificator dan sejenisnya," kata Teguh. Lalu, menggunakan password yang aman.
Teguh pun memperingatkan agar jangan menyimpan password di tempat seperti notes atau dokumen dengan ekstensi .docx & .tct.
Jika tidak bisa mengungat banyak password, kata dia, maka bisa menggunakan aplikasi seperti 1password atau Dashlene.
5. Jangan Teralihkan
Teguh mengatakan ada sejumlah celah yang dimanfaatkan oleh pelaku penipuan dalam mengincar para korban. Menurut dia, celah utama jelas yaitu pengguna yang tidak teliti.
Ini adalah mereka yang tidak melakukan pemeriksaan ulang dan langsung percaya terhadap setiap email, chat, dan telepon yang diterima. "Ini menjadi sasaran empuk, rentan jadi korban, dan biasanya mereka juga awam dengan teknologi," kata dia.
Meski demikian, Teguh menyebut pengguna atau orang yang sudah teredukasi dengan baik pun juga kerap menjadi korban. Mereka jadi sasaran penipuan karena sedang teralihkan.
"Misalnya ibu rumah tangga, sedang ribet ngurus anak, tiga orang, jadi pengen cepat, jadi pas ditelepon, dikasih semua data pribadi dikasih," kata Teguh.