TEMPO.CO, Jakarta - Cyber Security Researcher and Consultant, Teguh Aprianto, memberikan sejumlah saran dan tips untuk mencegah data pribadi bocor atau terlepas luas. Saran ini diberikan di tengah maraknya kasus kebocoran data akhir-akhir ini.
Tempo merangkum sejumlah saran tersebut, berikut di antaranya:
1. Teliti Penggunaan Data
Menurut Teguh, setiap orang harus mulai menerapkan standar saat membagikan data pribadi ke pihak lain. Sebab saat ini, banyak sekali permintaan data saat mengakses layanan apapun.
"Entah itu data general atau spesifik," kata Teguh yang juga pendiri Ethical Hacker Indonesia ini dalam media gathering virtual Jenius, Kamis, 28 Oktober 2021.
Maka ke depan, Teguh menyarankan masyarakat bisa menanyakan ke pihak yang meminta data tersebut. "Akan digunakan untuk apa? Dengan standar yang seperti ini, memungkinkan data kita tidak tersebar," kata dia.
2. Memahami Cara Kerja Pelaku
Sejak 2017, kata Teguh, ada begitu banyak insiden kebocoran data. Mulai dari kasus kebocoran data di Tokopedia, Bukalapak, BPJS Kesehatan, sampai BRI Life.
Dengan berbagai insiden ini, Teguh menyebut data pribadi seperti nama lengkap, email, nomor HP, sampai tanggal lahir sebenarnya begitu mudah dicari. Terutama, ketika ada yang terdaftar di platform atau institusi yang mengalami kebocoran data tersebut.
"Itu bukan hal sulit, saya dua detik bisa mencari," kata dia. Saat ini, efeknya memang belum terasa. Tapi ke depan, kata Teguh, insiden ini akan membuat pengguna platform yang mengalami kebocoran data tersebut kian rawan dengan kejahatan siber.