TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penerbangan dari Indonesia Aviation Center, Arista Atmadjati, menanggapi wacana penggantian Garuda Indonesia dengan Pelita Air.
Menurut dia, apabila Garuda Indonesia ditutup pemerintah akibat permasalahan keuangan dan akan digantikan oleh Pelita Air, maka peluang dan tantangannya akan berbeda. “Posisi Garuda Indonesia tidak mudah digantikan dengan Pelita Air," ujar Arista dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Oktober 2021.
Sebab, kata Arista, Garuda Indonesia memiliki sarana prasarana yang sangat besar termasuk jumlah pesawat dan rute yang dilayani yang tidak sebanding dengan Pelita Air saat ini. Di samping itu, Pelita Air belum memiliki citra perusahaan sebaik Garuda Indonesia.
"Perlu waktu bertahun tahun untuk mendatangkan pesawat maupun mengembangkan rute penerbangan internasional. Selain itu, terkait citra dan branding, hal tersebut juga bukanlah hal yang mudah,” katanya.
Untuk itu, Arista menyarankan Pelita Air dapat mengisi slot penerbangan perintis atau feeder di sejumlah pulau di seluruh Indonesia. Selain mengisi slot penerbangan perintis, Pelita Air disarankan membuka jasa angkutan barang/kargo dan komoditas perikanan di wilayah Indonesia Timur. Pelita Air juga dapat memaksimalkan bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat.