Pemanfaatan pengembangan teknologi, menurut AIIB, sebagai kunci untuk meningkatkan ambisi iklim tersebut. "Sebagai MDB (Multilateral Development Banks) yang terletak di pusat inovasi, kami percaya bahwa teknologi dapat bertindak sebagai pengungkit untuk mengekang emisi gas rumah kaca," kata Liqun.
Tapi ia melihat hal ini akan membutuhkan pendekatan yang lebih terfokus pada adopsi teknologi baru sebagai elemen penting dari setiap respons komprehensif terhadap perubahan iklim global.
Pada akhirnya, AIIB membutuhkan sektor swasta dan investor institusi untuk datang ke meja untuk bermitra dengan lembaga tersebut sehingga dampak terburuk pada perubahan iklim dapat ditanggulangi.
Fokus yang diperluas pada adaptasi dan ketahanan akan melengkapi target ambisius AIIB untuk memiliki pendanaan iklim yang mewakili 50 persen dari persetujuan pendanaan AIIB pada 2025. Pendanaan iklim menyumbang 41 persen dari portofolio infrastruktur bank pada tahun 2020.
Menurut Liqun, tidak ada solusi satu ukuran untuk semua. Adaptasi pendanaan yang tepat mengakui bahwa pekerjaan ini mungkin memerlukan perubahan mendasar dalam infrastruktur dan perilaku masyarakat. "Tembok banjir, standar bangunan yang ditingkatkan, infrastruktur yang tangguh adalah semua alat yang dimiliki saat ini," ucapnya. "Namun, akses terhadap dana untuk menerapkan langkah-langkah ini sangat penting, terutama di negara-negara berkembang."
Biaya ketahanan tahunan di negara berkembang diperkirakan berkisar hingga US$ 140 miliar sampai US$ 300 miliar pada 2030. Adapun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat pembiayaan ketahanan hanya mencapai US$ 30 miliar.
Pada 2020, AIIB meluncurkan Kerangka Investasi Perubahan Iklim AIIB-Amundi (AIIB-Amundi Climate Change Investment Framework), yang bertujuan untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon melalui pasar modal.
Kerangka kerja AIIB ini memungkinkan investor untuk menganalisis risiko iklim dengan peluang investasi dengan menerjemahkan tiga tujuan Perjanjian Paris (mitigasi, ketahanan terhadap perubahan fisik, dan transisi ke ekonomi hijau) ke dalam metrik investasi yang dapat diukur dengan menyelaraskan arus keuangan dengan jalan rendah karbon dan ketahanan iklim.
BISNIS
Baca: LBH Jakarta Bakal Gugat Jokowi ke Pengadilan soal Pinjaman Online
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.