TEMPO.CO, Tangerang - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) melaporkan aktivitas liburan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan keluarganya di Amerika dan Eropa selama sekitar 10 hari yang diduga menggunakan fasilitas perusahaan. Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty menyurati Menteri BUMN atas aktivitas Dirut Garuda tersebut pada 26 Oktober 2021.
"Kami memohon kiranya Bapak Menteri BUMN dapat membentuk tim investigasi," ujar Tomy, Rabu 27 Oktober 2021.
Dia menuturkan pengakuan Direktur Utama Garuda Indonesia terkait liburan tersebut yang disampaikan pada saat sesi berbagi bersama karyawan pada Senin, 25 Oktober 2021. Dalam sesi itu, Irfan beralasan kehadirannya pada undangan pertemuan IATA yang dilaksanakan 3-5 Oktober 2021 di New York.
Irfan berangkat bersama keluarga yang terdiri dari istri, anak, anak menantu dan dua orang cucu dengan rute penerbangan semula Jakarta-New York via Amsterdam 30 September 2021 dengan nomor penerbangan GA088.
Namun rute diubah menjadi Jakarta- New York via Incheon Seoul di hari yang sama dengan nomor penerbangan GA878 menggunakan fasilitas kelas bisnis. Mereka kembali ke Indonesia pada 16 Oktober 2021 dengan rute Amsterdam-Jakarta dengan GA089 menggunakan fasilitas kelas bisnis.
Menanggapi perjalanan Irfan tersebut, Sekarga berpendapat seharusnya seorang Dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini. Dia mengatakan Direktur Utama sebelumnya bisanya mendelegasikan undangan itu kepada salah satu Manager, Senior Manager, atau Vice President. "Mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang Direktur Utama," kata Tomy.