TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan melakukan isi ulang atau top-up kartu sembako hingga akhir tahun ini. Isi ulang akan dilakukan untuk periode tiga bulan dengan masing-masing sebesar Rp 300 ribu.
"Terkait top-up kartu sembako sudah dirapatkan secara teknis. Ini akan pakai dana optimalisasi di Kementerian Sosial," ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, Selasa, 26 Oktober 2021.
Airlangga mengatakan top-up dilakukan untuk 35 kabupaten prioritas. Pasalnya, ia mengatakan program tersebut adalah bagian dari penanganan kemiskinan ekstrem.
"Pada Desember, BPS akan melakukan sensus kemiskinan di 35 kabupaten tersebut," ujar Airlangga.
Di samping memperpanjang pemberian dana di kartu sembako, Airlangga mengatakan pemerintah memutuskan untuk memperluas cakupan bantuan subsidi upah. Hal ini dilakukan lantaran ada sisa anggaran dari program tersebut.
Semula, bantuan tersebut diberikan bagi mereka yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4 dan 3. Adapun jumlah target penerima sebelumnya adalah 8.783.350 penduduk dengan dipa Rp 8,7 triliun.
"Ada sisa dana BSU Rp 1.781.577.000.000, sehingga penerima BSU diperluas," ujar Airlangga.
Perluasan cakupan penerima bantuan subsidi upah tersebut, kata Airlangga, sesuai dengan usulan Kementerian Ketenagakerjaan. Untuk itu, ia berharap perluasan tersebut dapat dilaksanakan tanpa adanya perubahan kriteria penerima.
"Dengan sisa anggaran ini, akan ada perluasan 1,6 juta sasaran pekerja dengan jumlah anggaran sekitar Rp 1,6 triliun," ujar dia.
Baca Juga: Tambah Anggaran Kartu Sembako Rp 7,52 T, Berikut Penjelasan Sri Mulyani