TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa pagi, 26 Oktober 2021, dimulai dari tarif tes PCR Rp 300 ribu untuk penumpang pesawat dan berlaku 3 x 24 jam hingga harta kekayaan Elon Musk bertambah Rp 512,48 triliun, hanya dalam sehari.
Adapula berita tentang Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan penyebab Bali belum dikunjungi turis asing hingga Indef soal penanggung kerugian kecelakaan LRT Jabodebek.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang pagi ini:
1. Soal Wajib PCR Penumpang Pesawat: Tarif Jadi Rp 300 Ribu, Berlaku 3 x 24 Jam
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta agar harga tes PCR turun menjadi Rp 300 ribu menyusul kewajiban penggunaan tes PCR untuk syarat moda transportasi pesawat yang mendapatkan banyak kritikan belakangan ini.
"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipantau secara daring dari Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021,
Luhut menjelaskan, kewajiban penggunaan PCR yang dilakukan pada moda transportasi pesawat ditujukan utamanya untuk menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, terutama pada sektor pariwisata.
Ia menuturkan, meski saat ini kasus nasional sudah rendah, Indonesia tetap harus memperkuat 3T dan 3M supaya kasus tidak kembali meningkat, terutama menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru. Hal itu juga dilakukan sebagaimana pelajaran yang diambil dari pengalaman negara-negara lain.
"Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Sebagai perbandingan, selama periode Natal dan Tahun Baru lalu, meskipun penerbangan ke Bali disyaratkan PCR, mobilitas tetap tercatat meningkat. Luhut juga mengemukakan peningkatan mobilitas itu pada akhirnya mendorong kenaikan kasus, walaupun tanpa adanya varian delta.
Baca berita selengkapnya di sini.