TEMPO.Co, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Australia akan segera masuk daftar negara yang diizinkan masuk ke wilayah Bali. Negeri Kanguru itu sebelumnya tidak tergolong dalam 19 negara yang dibolehkan mengunjungi Bali pada saat pembukaan pintu internasional 14 Oktober lalu.
“Sudah diusulkan untuk next batch, komunikasi pun sudah dilakukan dengan aviasi dan kedutaan Australia tentang kemungkinan pembukaan untuk wisatawan mancanegara dari Australia,” ujar Sandiaga dalam jawaban tertulis pada Selasa, 26 Oktober 2021.
Dia berujar, Australia memiliki tingkat kasus positif Covid-19 yang rendah. Angka kasus positif di negara itu 1,3 persen dengan capaian penduduk tervaksinasi sebesar 58 persen. Selain itu, sudah ada permintaan dari wisatawan Australia untuk melancong ke Indonesia.
Menurut Sandiaga, kesepakatan memasukkan Australia dalam daftar negara yang diizinkan ke Bali telah dibahas bersama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19, hingga Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Sandiaga berharap pembahasan berlangsung cepat.
Musababnya, mengacu pada data Badan Pusat Statistik, Australia menyumbang jumlah wisatawan mancanegara yang besar ke Indonesia. Pada 2019, kunjungan turis dari Australia mencapai 1,3 juga orang dengan rata-rata pengeluaran rata-rata US$ 1.900.
Total seats atau kursi penerbangan dari Australia ke Indonesia juga tergolong tinggi, yaitu 42.579 per minggu dengan frekuensi penerbangan mencapai 199 per pekan. “Ini menunjukkan bahwa pasar Australia sangat potensial,” kata Sandiaga.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Penerbangan Internasional ke Bali Masih Nihil, Kemenhub Ungkap Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.