TEMPO.CO, Cirebon – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di Kabupaten Cirebon untuk melakukan ekspor beras. Untuk itu, kata dia, teknik pertanian harus diperbaiki sehingga kualitas beras bisa bertahan hingga dua tahun.
“Ini malainya bagus. Gimana kalau kita ekspor, bu?” kata Syahrul kepada Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, saat menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin, 25 Oktober 2021.
Syahrul menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 ini, pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan di saat krisis. Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan sektor pertanian menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada tahun 2020.
Pada kuartal kedua tahun lalu, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen quarter to quarter. Sedangkan pada kuartal ketiga dan keempat, PDB pertanian tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen year on year dan mampu menjadi penyelamat saat perekonomian nasional tengah memburuk.
Sedangkan pada tahun 2021 tepatnya memasuki kuartal kedua, PDB sektor pertanian juga tetap konsisten tumbuh positif sebesar 12,93 persen. Kondisi yang sama juga terjadi pada ekspor produk pertanian.
Sepanjang tahun 2020 nilai ekspor pertanian mencapai Rp 451,8 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 390,2 triliun.