“Kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi. Saya yang akan urus dan kawal sendiri,” ujar Bahlil.
Adapun Young Liu mengatakan Foxconn berencana membangun industri baterai listrik dan kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Kendaraan listrik yang akan dikembangkan adalah roda empat dan roda dua.
“Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia. Kami akan segera menindaklanjuti pertemuan hari ini dengan diskusi dan survei teknis,” ucap Liu.
Liu juga menyebutkan janjinya untuk melibatkan perusahaan lokal dan UMKM dalam proses realisasi investasi Foxconn. Adapun adalah perusahaan kontrak manufaktur untuk komponen dan produk elektronik.
Berpusat di New Taipei City, Taiwan, perusahaan ini telah beroperasi di negara-negara lain seperti Brasil, India, Jepang, Meksiko, dan beberapa negara di Eropa. Meski lebih dikenal sebagai pembuat produk-produk Apple, Foxconn sebenarnya juga memproduksi berbagai merek lainnya, seperti Google, Hewlett-Packard (HP), Intel, Dell, Amazon, Nintendo, Sony, dan Xiaomi.
Berdasarkan data yang ada pada Kementerian Investasi, investasi asal Taiwan tumbuh 91 persen pada semester I 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020. Realisasi penanaman modal asing (PMA) asal Taiwan pada semester I mencapai US$ 213,5 miliar dan menempati peringkat kesebelas.
Baca: Sri Mulyani: Sekarang Semua Orang Ngurusin Utang Negara, It Is Good
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.