“Begitu terjadi hantaman, keuangan negara harus menjadi penyembuh dan penarik ekonomi balik lagi,” tutur Sri Mulyani.
Adapun pandemi Covid-19 bukan krisis terakhir yang akan dialami Indonesia. Dia menyebut ada ancaman krisis-krisis lain pada masa depan.
Dua di antaranya adalah perubahan iklim hingga gangguan-gangguan akibat transformasi digital. Krisis-krisis tersebut akan memunculkan perubahan yang signifikan, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik.
Karena itu, kata Sri Mulyani, posisi keuangan negara tetap akan menjadi penopang perekonomian. Akibatnya, kondisi keuangan negara harus terus disehatkan agar negara memiliki ruang fiskal.
“Makanya kalau keuangan sehat, kita harus makin menyehatkan lagi. Waktu ekonomi bagus kita harus acummulate apa yang disebut amunisi sehingga kita punya fiscal space. Begitu terjadi hantaman, ruang fiskal itulah yang dipakai,” tutur Sri Mulyani.
Baca: Analis Tetap Yakin Bitcoin Rebound dan Bisa Melejit hingga Tembus Rp 1,4 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.