TEMPO.CO, Tangerang - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) memprotes pernyataan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN membuka opsi mempailitkan Garuda Indonesia dan akan menggantikannya dengan Pelita Air Service.
"Pernyataan tersebut sungguh sangat tidak mencerminkan sikap seorang pejabat negara yang tidak memiliki rasa nasionalisme," ujar Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty dalam keterangan tertulis, Sabtu 23 Oktober 2021.
Pernyataan Kartika itu, kata Tomy, sangat melukai perasaan masyarakat Aceh yang telah menyumbangkan hartanya kepada Presiden Pertama Ir.Soekarno untuk pembelian P
Pesawat Pertama RI-001 Seulawah. "Pesawat itulah menjadi cikal bakal Flag Carrier Garuda Indonesia," ujarnya.
Menurut Tomy, sumbangan masyarakat Aceh tersebut mencerminkan semangat rasa nasionalisme yang tinggi di awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Tomy mengatakan pernyataan Wamen BUMN tersebut juga sangat melukai perasaan jutaan pelanggan dan pecinta Garuda Indonesia yang selama ini loyal menggunakan jasa Garuda Indonesia karena mereka merasakan kenyamanan dalam hal safety, security dan service.
"Pernyataan tersebut juga sangat melukai perasaan seluruh Karyawan Garuda Indonesia group dan Keluarganya, karena selama 72 tahun Garuda Indonesia berkiprah, membawa misi Negara serta mengharumkan nama Bangsa dan Negara kke seluruh dunia,"kata Tomy.
Ternyata, kata Tomy, masih ada pejabat negara yang begitu gampang atau lebih tepatnya melecehkan dengan menyatakan pernyataan akan mempailitkan Garuda Indonesia dan menggantikannya dengan Pelita Air Service tanpa mempertimbangkan sejarah keberadaan cikal bakal Flag Carrier Indonesia.