TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja turut menanggapi ramai pemberitaan baru-baru ini soal satpam BCA yang dielu-elukan masyarakat di media sosial, khususnya Twitter.
Viral pembahasan soal satpam tersebut dimulai dari cuitan salah satu pengguna Twitter dengan akun @fchkautsar pada Rabu pekan lalu, 13 Oktober 2021, mencuit, “Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gak sih.” Cuitan itu kemudian menuai ribuan likes dan retweet.
Ia menilai kinerja para satpam di bank swasta tersebut lebih ramah ketimbang aparat kepolisian. Usai menumpahkan unek-uneknya tersebut, ia mengaku menerima banyak ancaman kekerasan hingga upaya peretasan.
Total ada 150-an pesan yang masuk lewat direct message ke Twitter dan Instagram dari akun anonim ataupun pengirim dengan foto profil berseragam polisi.
Mendengar kabar viral itu, bos BCA Jahja Setiaatmadja angkat bicara. Ia menyatakan, satpam perseroan punya peran besar dalam menjaga kualitas layanan perbankan, termasuk petugas teller bank, customer service, dan relationship officer.
“Mereka itu adalah ujung tombak kami dalam melayani nasabah," kata Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja Bank BCA, Kamis, 21 Oktober 2021. "Kami harapkan mereka mempunyai standar yang sama, yang pasti harus dilatih dan tidak boleh bosan-bosan."